TRAH MANGUN DJAJAN

Sampai kini, generasi keturunan R. Mangun Djojo telah menyebar ke seantero negeri bahkan mungkin hingga ke seluruh pelosok bumi. Sebagian besar mereka keberadaannya sudah sulit diketahui, bahkan banyak diantaranya sudah tidak tidak menyadari susur galur-nya (asal-usul suatu keluarga berupa daftar).

Namun demikian, saat ini telah berdiri PAGUYUBAN KELUARGA BESAR R. MANGUN DJOJO II dengan membentuk PENGURUS PAGUYUBAN KELUARGA BESAR MANGUN DJAJAN. Paguyuban tersebut, sementara ini menjadi pengikat tali silaturahmi Trah Mangun Djajan di wilayah Desa Gentasari, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap dengan turunannya yang bermukim di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tanggerang-Bekasi. Sejak 2001, paguyuban tersebut telah melakukan berbagai aktivitas, seperti menyelenggarakan acara silaturahmi dan halalbihalal pada hari raya Islam, ceramah keagamaan, penggalangan bantuan dana internal, wisata ziarah dan sebagainya.

Untuk tidak menghilangkan sejarah garis keturunan hingga bisa diceritakan kepada anak-cucu, trah keturunan R. Mangun Djojo dapat dilihat (karena digabung) pada Blueprint Trah Cokronegaran. Blueprint tersebut akan terus disempurnakan mengikuti perjalanan peradaban kehidupan manusia. Karena itu, dengan senang hati kami akan menyambut baik setiap informasi maupun data silsilah tambahan yang diberikan kepada kami untuk terus menyempurnakan blueprint tersebut.
Selanjutnya untuk dapat mengakses seluruh silsilah pada Blueprint Trah Mangun Djajan yang digabung dengan Trah Cokronegaran tersebut, Anda harus memiliki hak akses terlebih dahulu. Caranya dengan mengirim pesan yang disertai nama, alamat e-mail dan nama ayah/ibu melalui: contact tribalpages admin. Atau dapat pula melalui menu: Hubungi Kami pada situs ini. Atau silakan langsung kunjungi: Blueprint Trah Cokronegaran, sebab interaksi (komunikasi) dengan kami dapat dilakukan pula di sana.
Secara umum, gambaran silsilah derajat pertama, dari hasil perkawinan dengan 3 (tiga) istri, R. Mangun Djojo II memiliki 8 anak. Seluruh putera dan puteri dari masing-masing istrinya adalah:

I. Perkawinan dengan Nyi Mangun Djojo;
  1. Moghan (bersuamikan Mangun Wirjo);
  2. Wongso Wiredjo (memiliki empat istri, masing-masing: Sardjinem, Radjinah, Mumbruh, dan Subandiah);
  3. Djinten (bersuamikan Mangun Redjo);
  4. Nyi Aisah (bersuamikan Karto Dikromo);
  5. Mangun Satro (memiliki dua istri, yakni Surtingatun dan Mbah Djemi);
  6. R. Marto Sudjono (memilki dua istri yang berasal dari Banyu Urip dan Ketangi Daleman);
II. Perkawinan dengan Mintarsemi tidak memiliki keturunan;

III. Perkawinan dengan Mintarsih;
  1. Mangun Warsito (beristrikan Khasanah);
  2. Tukinem (bersuamikan Mbah Malang); FitriWeningtyas&GitaIndrawanti